Tahap pendanaan perusahaan startup – Indonesia kini telah mempunyai 5 perusahaan start up yang memiliki valuasi lebih dari USD1 Miliar, kini disebut Perusahaan Unicorn. Sebutlah OVO yang sukses menyusul 4 pendahulunya pada 14 Maret 2019 lalu. Kesuksesan OVO ini tidak lepas dari kolaborasi strategis antara Tokopedia dan Grab. Selain OVO, Tokopedia, dan Grab, saya yakin Anda juga telah mengenal nama Gojek dan Bukalapak bukan? Mereka adalah 5 perusahaan Unicorn pertama di Indonesia.
Berbicara tentang kesuksesan startup menjadi perusahaan Unicorn di Indonesia, tentunya membuktikan kesuksesan mereka dalam menjalankan strategi marketing untuk menyasar pangsa pasar yang sesuai. Perusahaan – perusahaan Unicorn ini berhasil berasimilasi dengan para user melalui pendekatan yang bersifat personal, seperti makanan yang dikonsumsi, tempat nongkrong, bahkan media yang mereka gunakan untuk mencari informasi.
Pendahuluan
Untuk menjaring lebih banyak user, para pemain start up ini mulai aktif mengelola konten yang berada di akun social media mereka. Mereka mulai aktif melakukan posting dengan judul dan hastag serta foto yang menarik minat para user dan calon user mereka. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tentunya start up perlu menentukan tujuan, menetapkan pasar, membuat konten, pemilihan konten, bahkan mengeluarkan performa atas strategi marketing yang telah mereka lakukan.
Walaupun konten itu penting, ternyata bisnis model yang dimiliki oleh perusahaan start up itu lebih penting lagi! Bisnis model yang solid akan membuat banyak investor yang berminat untuk menyuntikkan modal ke perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena investor yakin bahwa model bisnis tersebut akan memberikan dampak yang massif bagi masyarakat serta terciptanya disruption untuk menggeser para pemain – pemain lama yang gagal berinovasi.
Para investor ini tidak segan – segan untuk mengeluarkan miliaran bahkan triliunan rupiah, apabila mereka yakin terhadap visi dan misi dari founder perusahaan. Sebut saja beberapa nama seperti East Ventures, Softbank, Strive, Grup Emtek, dan 500 Startups. Sebagai contoh, East Ventures baru saja menginvestasikan dana lebih dari 100 miliar rupiah kepada Fore Coffee untuk mengembangkan bisnisnya. Perusahaan – perusahaan investasi ini dikenal dengan istilah Venture Capital.
Saya yakin setiap dari kita tentu mempunyai mimpi untuk memberikan dampak yang baik bagi Indonesia. Hal ini tentu lebih mudah dicapai dengan kerja sama yang baik antara kamu, pemilik ide, dan venture capital, pemilik modal. Dengan kolaborasi antara kedua pihak ini, tidaklah sulit nampaknya untuk sebuah perusahaan start up berkembang menjadi Unicorn!
Bagi kamu yang saat ini ingin belajar untuk mengembangkan bisnismu, saya ingin berbagi mengenai sistem investasi yang dimiliki oleh venture capital untuk membantu perkembangan sebuah perusahaan start up yaitu :
Tahapan Investasi Venture Capital
Series A : Formative Stage
Tahapan pertama dalam strategi investasi venture capital adalah formative stage. Pada tahapan ini, dana yang disuntik akan digunakan untuk mengembangkan ide bisnis (angel investing), product development (seed-stage investing), ataupun memproduksi prototipe barang / jasa secara luas (early stage investing).
Series B : Later Stage
Ketika owner telah yakin bahwa prototipe produk mereka dapat diterima dan diserap oleh pasar, maka owner akan membutuhkan lebih banyak uang untuk memproduksi secara massif dan massal. Untuk itu, Venture Capital dapat menyediakan modal untuk kegiatan produksi ini sehingga penjualan dapat meningkat dengan cepat. Sebagai contoh, Gojek hanya memerlukan waktu kurang dari 5 tahun untuk dapat menjadi perusahaan Decacorn pertama di Indonesia. Ini tentunya tidak lepas dari dukungan modal yang kuat!
Series C : Mezzanine Stage
Seluruh perusahaan start up dan perusahaan Unicorn mempunyai goal untuk menjadi perusahaan public. Perusahaan public perlu melalui proses IPO (Initial Public Offering). Terdapat beberapa keuntungan ketika perusahaan go public seperti mendapatkan tambahan dana dari hasil penjualan saham, akses investor yang lebih luas, serta meningkatkan citra dan nilai dari perusahaan tersebut. Nilai perusahaan akan naik beratus bahkan beribu kali lipat sejak pertama kali bisnis model perusahaan dipaparkan oleh owner kepada Venture Capital (Investor).
Kesimpulan
Jadi kamu tidak perlu heran kalau saat ini banyak Venture Capital dan perusahaan start up yang membakar uang untuk merebut pangsa pasar. Jerih payah, waktu, dan uang yang telah mereka keluarkan akan terbayar ketika mereka sudah menjual perusahaan tersebut kepada pihak lain. Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan, kekayaan Nadiem Makarim (Founder Gojek) mencapai Rp1,4 Triliun dan Achmad Zaky mencapai Rp1,5 Triliun. Jumlah yang sangat besar bukan?
Saya sendiri berdoa untuk kalian yang sedang membuat dan mengembangkan perusahaan start up. Semoga kalian bisa tetap teguh dan tangguh untuk melangkah maju memajukan perusahaan. Fokus pada tujuan akhir untuk memberikan dampak bagi Indonesia. Saya yakin kalian akan mendapatkan pendanaan untuk perusahaan yang telah kalian dirikan. Semoga berhasil. See you on top!