Dalam artikel kali ini, tim ngurusduit.com akan mencoba membuka perbedaan antara orang kaya dan orang miskin dalam menggunakan uangnya. Uang yang mereka habiskan memang dapat kita akui sob bahwa mereka dapatkan dengan jerih payah mereka sendiri, mungkin dari gaji, berjualan online ataupun dari hasil investasi. Tidak ada yang berbeda nampaknya untuk orang kaya dan orang miskin untuk memperoleh uangnya. Namun penggunaan uang yang mereka peroleh itu sangat jauh berbeda. Coba kita simak sama – sama perbedaan itu sebagai berikut :
Baca juga : 7 kebiasaan yang menghambat kamu menjadi kaya
#1 Orang Kaya Membeli Aset dan Orang Miskin Membeli Liabilities
Secara ringkas, aset berarti harta yang kita karyakan atau pergunakan untuk membantu kita menghasilkan uang di masa depan. Contohnya apabila kita membeli Mobil Toyota Innova, kita akan menyewakannya kepada orang lain, sehingga kita akan memperoleh penghasilan tambahan. Dalam kasus lain, kita menggunakan mobil tersebut dengan menjadi driver di aplikasi online GoCar ataupun GrabCar sehingga kita mendapatkan pemasukan. Liabilities berarti kepemilikan kita atas barang yang membuat harta kita berkurang nilainya dari waktu ke waktu. Contohnya adalah apabila kita membeli laptop ataupun HP untuk bermain game, hal tersebut tidaklah menghasilkan uang, bahkan menghabiskan waktu kita yang seharusnya dapat gunakan dengan lebih produktif. Apalagi nilai dari laptop tersebut semakin menurun sehingga bukannya uang yang dimilikinya berkembang biak, tetapi malah semakin menurun. Jadi belilah sesuatu yang bersifat sebagai aset :
Baca juga : 7 Langkah Membeli Rumah Minimalis
#2 Orang Kaya Itu Selalu Menabung
Orang kaya itu selalu menyisihkan uangnya untuk ditabung, sedangkan orang miskin selalu menghabiskan seluruh gajinya. Bahkan kalau perlu, terlihat kaya itu lebih penting daripada memiliki kekayaan itu sendiri sehingga mereka mengeluarkan uangnya untuk membeli sesuatu yang penting, kalau perlu dengan utang.
#3 Orang Kaya Mencicil untuk Menghasilkan Income Yang Lebih Produktif
Siapa bilang orang kaya tidak boleh mencicil? Mencicil itu tidak haram, yang haram itu apabila ia mencicil liabilities. Apabila orang kaya mencicil aset, maka itu diperbolehkan bahkan memang diharuskan! Contohnya adalah apabila orang membeli apartement seharga 600 juta dengan 100x cicilan. Maka cicilannya tiap bulan adalah 6 juta rupiah. Orang kaya akan berusaha untuk menyiapkan DPnya saja, sedangkan cicilan sebesar 6 juta tersebut akan dibayarkan oleh penyewanya #thinksmart. Dalam kasus orang miskin, mereka tidak dapat menjaga matanya. Tiap lihat barang bagus dibeli, lihat handphone dicicil, lihat baju dicicil, lihat sepatu dicicil, lihat barang diskon dicicil. Akhirnya rumah mereka penuh dengan barang – barang yang tidak berguna. Cicilan belum habis, barang tidak ada yang terpakai. Bahkan apabila barang itu terpaksa harus dijual, harus dijual loakan sehingga mendapatkan uang yang tidak seberapa.
Baca juga : Mengenal Instrumen Investasi Dengan Baik
#4 Orang Kaya Bisa Menunda Kesenangan
Ketika orang kaya ingin membeli sesuatu, misalnya jam tangan mewah. Orang kaya pasti berpikir bahwa jam tangan itu bukan untuk pamer, tetapi mungkin jam tangan tersebut memiliki nilai investasi yang baik. Contohnya jam tangan dengan merek Rolex yang kita beli dengan harga 5 juta, mungkin saja 10 tahun lagi harganya meningkat menjadi 10 juta. Hal itu berarti jam tangan Rolex mempunyai sifat seperti logam mulia. Hal ini berarti orang kaya bisa menunda kesenangan. Orang miskin berlaku sebaliknya, mereka ingin mempunyai sesuatu saat itu juga walaupun mungkin nilai barang yang mereka beli selalu terdepresiasi.
#5 Orang Kaya Beli Fungsi, Orang Miskin Beli Gengsi
Apabila kita membeli properti kita harus meyakinkan diri kita untuk mendapatkan capital gain dan yield yang baik. Capital gain berarti kita membeli rumah di daerah strategis sehingga harga tanah dan bangunannya akan semakin naik dari waktu dan waktu. Yield berarti karena rumah kita terletak di daerah ramai, maka banyak orang yang ingin meminjamnya. Itu namanya membeli fungsi. Contoh lainnya adalah apabila kita membeli handphone. Fungsi handphone itu adalah untuk berkomunikasi, baik melalui telepon, sms, wa ataupun browsing. Nah sebenarnya kita cukup membeli handphone dengan harga yang wajar. Atau apabila kita ingin membeli handphone dengan harga mahal, gantilah handphone tersebut hanya ketika handphone kita sudah rusak. Bukan karena telah keluar handphone keluaran terbaru? #thinksmart.
Sebagai orang kaya, banyak dari mereka yang membeli kemewahan dari passive income yang mereka dapatkan. Passive Income sendiri dapat diartikan sebagai uang yang berasal dari asset kita, dikurangi dengan pengeluaran, dan masih menghasilkan sisa. Ketika ada sisa, kita dapat membeli barang mewah tersebut. Pada kondisi yang berbeda, orang miskin membeli kemewahan mereka dari Active Income. Dalam kebanyakan kasus jangka panjang, orang miskin mengeluarkan active income mereka untuk membayar cicilan dari barang – barang yang mereka ingin miliki, dan masih juga mencicil barang baru padahal hutang sebelumnya belum lunas #thinksmart. Itu yang namanya konyol, karena dari kebiasaan seperti inilah orang miskin tercipta, karena mereka terus mencicil seumur hidupnya. Kita seringkali tidak sadar bahwa suatu saat nanti kita pasti berhenti bekerja, dan ketika masa itu datang, coba pikirkan, “Darimana kita bisa membayar cicilan – cicilan tersebut?”
Mohon maaf apabila ada yang merasa tersinggung ketika membaca tulisan ini, tim ngurusduit.com hanya ingin berbagi pendidikan finansial melalui artikel ini. Jangan lupa share kalau kamu merasa belajar sesuatu.
Inspirasi :
Channel Youtube SuccessBefore30
makasih admin artikelnya sangat membantu
terima kasih sudah mampir.
Jangan lupa share kalau bermanfaat 🙂