Search for:

Pada dasarnya, semua manusia diciptakan secara sempurna dan sama. Semua dari kita pasti memiliki muka, badan, tangan, kaki dan rambut. Tetapi mengapa ada orang yang bisa menjadi sukses dan kaya, tetapi ada pula orang – orang yang mengalami kesulitan keuangan di sepanjang kehidupannya? Berdasarkan riset ngurusduit.com, hal tersebut dibedakan oleh kemampuan masing – masing individu dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga di dalam kehidupannya. Orang – orang sukses dan kaya selalu bisa mengarahkan kehidupannya dengan baik, sehingga mereka bisa menyusun kehidupan mereka sesuai dengan apa yang mereka idam – idamkan.

Baca juga : Mempersiapkan Masa Pensiun Sejak Dini

Baca juga : Langkah – Langkah Membeli Rumah Minimalis

Mengelola keuangan pribadi sebenarnya tidaklah begitu rumit. Ada beberapa prinsip kehidupan yang dapat dijadikan pedoman dalam mengatur keuangan pribadi. Pada zaman berikutnya, prinsip – prinsip ini dikenal dengan istilah Golden Rules dikarenakan prinsip ini dapat digunakan oleh siapa saja dan diterapkan kapan pun waktunya.

Semua itu bukanlah nasehat kosong belaka, karena telah dibuktikan sendiri oleh orang – orang sukses seperti Jack Ma, Warren Buffet atau Carlos Slim. Dengan mempelajari dan mempraktekan cara mengelola keuangan pribadi secara disiplin dan konsisten, mereka dapat melesat dan menjadi orang – orang yang berhasil menaklukan kehidupan. Mari kita ulas bersama bagaimana mereka, orang – orang sukses nan kaya, mengelola keuangan pribadinya!

1. Berpikir Ke Depan by Jack Ma

NGURUS DUIT - Artikel 13 - Mengelola Keuangan Ala Orang Kaya 2 - Jack Ma
by https://www.benzinga.com

“Never give up. Today is hard, tomorrow will be worse, but the day after tomorrow will be sunshine.” By Jack Ma.

Kita tentunya selalu diajarkan bermimpi sejak kecil. Bahkan setelah dewasa pun, kita selalu diajarkan mengenai visi. Dari situ kita belajar bahwa sebenarnya dalam hidup ini kita harus berpikir ke depan. Dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Think Forward than Backward! Jadi prinsip utama mengelola uang ini mengajarkan kita untuk mengisi diri kita dengan kemampuan untuk berpikir panjang ke depan. Kita dituntut untuk selalu dapat membuat perencanaan untuk masa depan. Hal tersebut diperlukan agar kita tidak terkurung dalam keadaan saat ini karena masa depan kita tidak ditentukan keadaan kita saat ini!

Pola pikir pendek seperti ini sangatlah berbahaya. Hal ini dikarenakan karena tidak ada orang yang dapat menebak masa depan dengan pasti, selain pencipta kita sendiri. Maka dari itu, perencanaan dan persiapan yang baik dalam mengelola keuangan merupakan hal yang layak dan perlu untuk kita perjuangkan.

Sebut saja Jack Ma, orang terkaya asal Tiongkok, telah membuktikannya sendiri. Berkat kemampuannya merencanakan masa depan, Jack Ma dapat mengubah kehidupannya dari nasib seorang guru menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Majalah Forbes mencatat bahwa Jack Ma memiliki kekayaan lebih dari 500 Triliun Rupiah di tahun 2018. Coba hitung nol-nya, lebih dari 14 digit! Wow! Kesuksesan Ma memang tidak lepas dari kejeliannya dalam merencanakan masa depan.

Jack Ma melihat sebuah peluang besar dari kemunculan internet. Asal muasal perkenalan Jack Ma ke internet adalah diperkenalkan oleh seorang teman pada tahun 1995. Jack Ma pada saat itu mengetikkan kata kunci beer pada google dan tebak, ia tidak menemukan satu pun situ yang berasal dari Tiongkok. Jack Ma terusik atas keadaan ini dan ia kemudian melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai negara Tiongkok. Hasil yang ia dapatkan tidak jauh berbeda, ia tidak menemukan satu pun situ yang berasal dari Tiongkok. Apa yang dia lakukan? Membiarkannya? Tidak! Ia kemudian membuat suatu situs dan memasukkan berita seadanya mengenai negara Tiongkok. Beberapa saat kemudian, situsnya kepenuhan pengunjung yang ingin mengenal Tiongkok lebih jauh.

Kejadian tersebut membuat Jack Ma yakin akan masa depan dari internet. Ia kemudia bekerja sebagai program developer di berbagai perusahaan pembuat situ di Tiongkok. Namun pada tahun 1998, 3 tahun setelah ia bekerja, ia memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan online marketplace, yang kemudian kita kenal dengan sebutan Alibaba! Kini kesuksesan diraihnya, perusahaan tersebut telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia. Jack Ma kemudian mengatakan pada salah satu wawancara, “Sukses yang sekarang telah kami raih, bukanlah karena apa yang telah kami lakukan pada hari ini. Kami sudah memimpikan dan mengerjakannya sejak 15 tahun yang lalu.”

2. Besar Tiang daripada Pasak by Warren Buffett

NGURUS DUIT - Artikel 13 - Mengelola Keuangan Ala Orang Kaya 3 - Warren Buffet
by https://www.gobankingrates.com

“Only buy something that you’ll perfectly happy to hold if the market shut down for 10 years.” By Warren Buffett.

Apabila kita telah merencanakan sesuatu, kita harus disiplin dan konsisten dalam mengerjakannya. Faktor paling penting dalam mengelola keuangan pribadi adalah kemampuan menahan diri agar kita tidak menggunakan uang di atas kemampuan keuangan kita. Ini tidaklah mudah dikarenakan keinginan dan kebutuhan seringkali tidak berjalan seiring. Kebutuhan memanglah wajib untuk kita penuhi, tetapi keinginan itu tidak pernah ada habisnya. Sewaktu kita berjalan kaki, kita ingin naik sepeda. Setelah kita punya sepeda, kita ingin punya sepeda yang ada mesinnya. Setelah punya sepeda motor, kita ingin tidak kehujanan dan akhirnya membeli mobil. Kita sudah punya mobil alya, kita pengen punya Avanza. Dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya…

Seringkali kegagalan orang dalam mengelola keuangan pribadi bukanlah karena kebutuhan utamanya, tetapi karena ia lebih mengedepankan keinginannya yang tidak pernah habis itu. Akibatnya ia akan mempergunakan uangnya lebih besar daripada kemampuan yang ia miliki saat ini. Prinsip sukses dalam mengelola uang kedua ini datang dari top three orang terkaya di dunia, investor paling terkenal dari Amerika Serikat, Warren Buffett.

Berdasarkan wawancara yang dikutip dari majalah Forbes, pria terkaya ketiga (atau kedua) di dunia ini memiliki kebiasaan untuk mengelola keuangan yang ketat. Ia mengatakan, “Jangan menabung uang yang tersisa setelah kita gunakan, tetapi marilah kita habiskan uang yang telah kita sisihkan setelah kita menabung.” Untuk dapat melakukan hal ini, Warren Buffett berusaha untuk menjaga gaya hidupnya tetap sederhana. Meskipun Warren Buffett seorang Triliuner, Buffet tetap tinggal di rumah sederhana yang telah dibelinya sejak tahun 1958. Bayangkan! Dengan taksiran harga properti saat ini, rumah yang terletak di Omaha tersebut bernilai kurang dari 600 juta. Bayangkan kalau kamu punya uang 100 Miliar, apakah kamu mau tinggal di rumah seharga 1 Miliar. Saya pikir sih tidak. Namun Warren Buffet mempraktekannya! Walaupun hartanya mencapai 1.000 Triliun Rupiah, ia tetap memilih untuk tinggal secara bersahaja.

Menurut Warren Buffett, kita semua dapat mengelola dan mengatur keuangan seperti dirinya. Menabung dan berinvestasi merupakan salah satu sikap wajib yang perlu dimiliki dan diasah sejak kita kecil. “Saya berpikir bahwa kesalahan terbesar kebanyakan orang adalah tidak belajar menabung sejak dini. Mari jadikanlah hal itu kebiasaan, karena itu akan menentukan masa depan”, ujar Buffet.

Jadi apalagi yang kita tunggu. Segera tabung penghasilan yang Anda terima sejak awal. Baru kemudian kita boleh menghabiskan uang yang tersisa setelah kita menabung.

3. Biarkan Uang Bekerja Untuk Anda by Carlos Slim

NGURUS DUIT - Artikel 13 - Mengelola Keuangan Ala Orang Kaya 4 - Carlos Slim
by http://www.achievement.org

“Profitability is coming from productivity, efficiency, management, austerity, and the way to manage the business.” By Carlos Slim.

Apabila kita telah berhasil menerapkan prinsip pertama dan prinsip kedua di atas, kita bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Prinsip ketiga yang digunakan oleh orang yang sukses dalam mengelola keuangan pribadi yang berikutnya dapat ditiru adalah selalu berusaha membuat uangnya bertambah banyak. Cara membuat uang semakin bertambah banyak, sebenarnya bukanlah menabung melainkan kegiatan berinvestasi.

Kisah hidup Carlos Slim, salah satu orang terkaya di dunia, dapat kita jadikan contoh. Carlos Slim telah melakukan kegiatan investasi sejak dirinya masih kecil. Apakah kamu bisa membayangkan, bahwa pria asal Meksiko ini telah membeli obligasi pemerintah negaranya pada umur 11 tahun. Dengan kata lain, negara Meksiko telah berutang pada Carlos Slim pada saat dia berumur 11 tahun. Lalu, setelah setahun berselang, Carlos Slim membeli saham pertamanya. Bahkan pada saat dia berumur 15 tahun, Carlos Slim telah menjadi shareholder di sebuah bank di negara Meksiko.

Baca juga : Mengenal Instrument Investasi Dengan Baik

Carlos Slim muda berpikiran bahwa tidak ada yang terlalu cepat dalam memulai sesuatu. Jika bisa, kenapa kita harus menundanya apabila kita dapat melakukan itu sekarang. Kita dapat belajar mengelola keuangan dari Carlos Slim dalam mengatur keuangan pribadi. Mengapa kita harus menunda untuk berinvestasi.

 

Kesimpulan

Dari ketiga cerita di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa manfaat dari merencanakan masa depan, mengelola pengeluaran, menabung dan berinvestasi akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masa depan kita apabila kita melakukannya dengan baik dan disiplin. Jika kita sudah melakukannya, rasa – rasanya kesuksesan tidak lagi menjadi mimpi.

Author

2 Comments

Write A Comment

Pin It