Review Investree : P2P Lending Produktif untuk UMKM

Saya membuat review Investree ini pada tanggal 1 September 2021, bertepatan dengan hari terakhir saya bekerja di salah satu bank BUMN. Pada saat ini, nilai investasi saya di Investree P2P Lending adalah Rp 4.000.000,- dengan total 4 pendanaan berlangsung. Nilai ini akan terus meningkat karena saya menabung rutin di semua platform P2P Lending setiap bulannya.

Link Download Investree

Apa itu Investree

Investree merupakan perusahaan fintech lending yang berdiri sejak tahun 2015 dan telah mendapatkan izin operasional dari OJK. Aplikasi Investree dibesut oleh PT Investree Radhika Jaya sebagai platform pinjam – meminjam secara online. Pinjaman online di Investree banyak dimanfaatkan oleh UMKM yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal usaha dari perbankan. Terbukti Investree telah berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp 7,9 Triliun sejak tahun berdirinya.

Selain itu, Investree juga mengembangkan bisnisnya dengan menjadi mitra distribusi untuk memasarkan instrument investasi lainnya seperti SBN (Surat Berharga Negara) dan Reksadana.

Minimal Pendanaan

Kamu dapat berinvestasi di Investree dengan nominal terkecil Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan kelipatan pendanaan Rp 1 juta.

Pendanaan ini bersifat crowdfunding (urun dana), yang berarti 1 kampanye pendanaan akan didanai oleh lebih dari 1 investor / lender. Investree mengklaim bahwa rata – rata waktu pinjaman terdanai adalah 4 hari.

Cara Top Up Saldo di Investree

Kamu dapat melakukan transfer ke salah satu dari 4 bank berikut : CIMB atau CIMB Syariah & Danamon atau Danamon Syariah. Adapun biaya transfer antar bank mengikuti kebijakan dari bank yang Anda gunakan. Anda dapat menggunakan rekening Jenius / Digibank atau aplikasi OY / Flip untuk mendapatkan transfer gratis antar bank.

Sejauh ini, setiap deposit akan masuk ke sistem cash in hand (CIH) dan harus digunakan dalam waktu 2 hari kerja. Apabila deposit tersebut tidak digunakan, maka Investree akan mengembalikan dana ke rekeningmu. Adapun biaya penarikan dana ke rekening bank adalah Rp 5.000,-

Apabila kamu adalah nasabah bank Danamon, maka kamu dapat mengajukan pembuatan rekening dana lender (RDL) untuk kenyamanan saat berinvestasi di Investree. Salah satu kelebihan RDL adalah deposit dana dapat mengendap tanpa batas waktu walaupun tidak dipergunakan.

https://youtu.be/3vTueEfW8A0

Imbal Hasil Investasi

Hasil investasi di Investree P2P Lending berbanding lurus dengan tingkat risiko yang kamu ambil. Sebagai contoh, apabila kamu melakukan pendanaan kepada peminjam dengan grade A+ (risiko sangat rendah), maka kamu akan mendapatkan imbal hasil sebesar 12%. Apabila kamu melakukan pendanaan kepada peminjam dengan grade C- (risiko sangat tinggi), maka kamu akan mendapatkan imbal hasil sebesar 19-20%.

Hasil investasi di atas jauh lebih tinggi dibandingkan suku bunga deposito yang saat ini hanya 4%. Oleh karena itu, kamu dapat mendiversifikasikan portfolio investasimu dengan mulai berinvestasi di Investree P2P Lending.

Risiko Investasi di Investree

Meski menawarkan keuntungan yang tinggi, berinvestasi di P2P lending tetap memiliki risiko. Berikut adalah beberapa risiko ketika berinvestasi di Investree :

  1. Likuiditas

Tenor investasi yang ditawarkan oleh Investree mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 24 bulan. Apabila kamu mendanai dengan tenor 6 bulan, maka kamu harus menunggu 6 bulan sebelum dapat menerima pokok dan bunga dari hasil investasimu.

Kamu perlu memahami bahwa kita tidak dapat menarik dana di tengah proses investasi.

  1. Pembayaran Terlambat

Peminjam (borrower) di Investree bisa saja terlambat dalam melakukan pembayaran pinjaman online karena berbagai sebab. Hal ini dapat kita lihat dari TKB90 Investree < 100%.

  1. Gagal Bayar

Ini merupakan risiko terbesar dari berinvestasi di Investree. Peminjam mungkin saja TIDAK BISA membayar kembali pinjaman karena berbagai hal. Misalnya pemilik (owner) kurang lihat mengelola bisnis hingga mengalami kebangkrutan.  Di dunia perbankan, pinjaman yang gagal bayar disebut dengan non performing loan (NPL) atau kredit macet.

Pengalaman Investasi di Investree

Saya melakukan deposit pertama di Investree sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) pada tanggal 21 Juni 2021. Per 1 September 2021, total investasi saya senilai Rp 4 juta yang disebarkan ke 4 kampanye pendanaan.

Jatuh tempo pembayaran terdekat di tanggal 22 November 2021 sehingga saya masih belum pernah menerima keuntungan ataupun risiko dari tindakan berinvestasi di Investree.

pengalaman investasi di investree

Syarat Menjadi Investor di Investree

Syarat untuk menjadi investor di Investree cukup mudah, yaitu :

  1. Warga Negara Indonesia (WNI) berusia minimal 17 tahun
  2. Memiliki e-KTP
  3. Memiliki NPWP

Apabila ketiga syarat tersebut telah dipenuhi, Silakan masukkan kode berikut saat mendaftar RQAQ2 atau klik https://www.investree.id/id/referral/RQAQ2

Apakah Investree Aman?

Keunggulan berinvestasi di Investree adalah jenis pinjaman yang ditawarkan berupa Invoice Financing yang relatif aman karena berbasis tagihan yang sudah jelas pihak yang memiliki tagihan (payor). Selain itu, seluruh produk pinjaman di Investree juga dilindungi oleh asuransi Simas Net (PT Asuransi Simas Insurtech). 

Walaupun begitu, risiko terlambat bayar dan gagal bayar tetap ada … karena keduanya merupakan inherent risk investasi di P2P Lending

Kesimpulan

Investree merupakan aplikasi investasi yang tepat jika kamu adalah investor yang ingin membantu dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Selain itu, kamu juga dapat melakukan diversifikasi dengan menempatkan dana di SBN dan reksadana.

Leave a Comment