Meluruskan Istilah Debit – Kredit dalam Tabungan

Bank sudah menjadi salah satu jenis layanan masyarakat yang dibutuhkan oleh banyak orang. Saah satu tugas dan fungsinya adalah mengumpulkan dana dari masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, maka bank membuat berbagai produk dalam bentuk simpanan yang salah satunya adalah tabungan.

Melalui sistem tabungan, para nasabah yang terdaftar dalam suatu bank dan memiliki rekening, menitipkan uangnya dalam jangka waktu pendek hingga menengah. Jadi, suatu saat nasabah membutuhkan uang simpanan tersebut, para nasabah bisa bebas mengambil atua menariknya dengan cara yang telah umum dilakukan, misalnya menggunakan buku tabungan, slip penarikan, hingga ATM.

Melakukan simpanan tabungan di bank sebetulnya sudah banyak dilakukan banyak orang. Sayangnya, masih banyak orang yang belum paham mengenai istilah-istilah keuangan yang penting diketahui dalam penerapan simpanan tabungan di bank. Istilah ini mungkin sudah sering Anda dengar sehari-hari, namun belum banyak yang paham makna dan posisinya dalam dunia perbankan. Karenanya, kali ini kami akan membahas mengenai beberapa istilah penting yang sering digunakan dalam simpanan tabungan di bank. Mari simak yang berikut!

Istilah Debit – Kredit dalam Buku Tabungan

Ada banyak istilah yang terkait dengan rekening tabungan. Istilah yang paling sering kita dengar saat pertama kali membuka rekening adalah saldo, debet, kredit, bunga, transfer, dan biaya administrasi. Namun, istilah debit – kredit adalah kedua istilah yang kerap megundang tanya.

Sebelum membahas perihal arti debit kredit di buku tabungan, kita terlebih dahulu perlu mengetahui mengenai saldo yang menjadi kunci informasi di dalam buku tabungan. Istilah saldo tentu tak asing lagi sejak awal mula kita membuka rekening tabungan di bank. Berdasarkan KBBI, arti saldo di buku tabungan adalah selisih antara uang yang masuk dengan uang yang keluar. Namun, dalam perkembangannya, arti saldo di buku tabungan adalah jumlah yang ada pada akun setelah pembebanan biaya jasa penarikan, pendebitan, dan perkreditan setoran.

Dalam perbankan, dikenal beberapa istilah saldo, yaitu ada saldo minimum dan saldo rata-rata harian. Saldo minimum adalah jumlah dana minum yang harus dipelihara oleh nasabah sebagai persyaratan minimum memperoleh bunga atau jasa tertentu atau kebijakan tertentu. Kebijakan saldo minimum ini akan berbeda-beda di setiap bank.

Sedangkan, saldo rata-rata harian adalah penghitungkan saldo milik nasabah di setiap harinya. Jadi, setiap hari akan dihitung berapa saldo nasabah yang ada di dalam rekening. Penghitungan ini dilakukan setiap akhir hari di mana bank melakukan proses batch. Setelah itu, barulah di rata-rata berapa saldo setiap harinya.

Setelah memahami arti saldo di buku tabungan, kita juga harus mengenal istilah debit dan kredit yang begitu akrab dengan para pemegang rekening tabungan. Sayangnya, banyak juga yang masih kurang paham mengenai istilah debit dan kredit yang selalu “bergandengan” ini. Kebanyakan dari kita, mengetahui istilah debit dan kredit dalam pelajaran akuntansi di SMA. Aturan dasar yang paling diingat mengenai istilah ini adalah jika uang bertambah, maka masuk ke sebelah debit dan jika uang berkurang, maka masuk ke sebelah kredit.

Namun, ada yang berbeda dengan istilah debit dan kredit pada buku tabungan yang kerap membuat orang awam bingung. Di buku tabungan, saat saldo bertambah dalam bentuk setoran tunai maupun transfer dari rekening lain, tercatat sebagai kredit, begitu pun dengan bunganya. Sebaliknya, saat saldo di buku tabungan berkurang dalam bentuk tarikan tunai atau transfer ke rekening lain, transaksi ini tercatat sebagai debit, begitu pun dengan biaya administrasi atau biaya lainnya. Jadi, apa sebenarnya arti debit kredit di buku tabungan?

Secara harfiah, memang bertambahnya saldo adalah debit dan berkurangnya saldo adalah kredit. Namun, hal ini berlaku jika kita meposisikan diri sebagai nasabah. Nah, dalam memandang istilah debit dan kredit pada buku tabungan, kita harus memandangnya dari sudut pandang perbankan. Di mana, dikenal ada dua jenis akun, yaitu akun kas (cash) dan akun hutang (liabilities).

Secara akuntansi, perilaku pada akun kas adalah jika bertambah akan tercatat sebagai debit dan jika berkurang akan tercatat sebagai kredit. Jika melihat dari sisi bank yang bersangkutan, saat nasabah menyetorkan uang ke bank, uang tersebut tetap menjadi uang nasabah dan bank hanya dititipkan uang oleh nasabah yang sewaktu-waktu bisa diambil kapan saja oleh nasabah. Dengan kata lain, bank meminjam uang dari nasabah alias berhutang ke nasabah.

Hutang ini harus dibayarkan oleh bank sewaktu-waktu diperlukan, tentu dengan tambahan bunga atau bagi hasil. Jadi, pencatatan pada buku tabungan adalah catatan hutang bank ke nasabah, bukan catatan kas. Maka, jika nasabah menyetor uang ke bank, masuk ke sebelah kredit.

Pada akun hutang, jika hutang bertambah, maka dicatat sebagai kredit dan jika hutang berkurang, maka dicatat sebagai debit. Jadi, setiap kali kita menyetor uang ke bank, hutang bank akan bertambah sebesar jumlah yang kita setorkan. Transaksi ini dicatat sebagai kredit. Kemudian, pada saat kita menarik uang dari bank, maka hutang bank akan berkurang, sehingga dicatat sebagai debit.

Demikian tadi adalah penjelasan singkat mengenai arti debit kredit di buku tabungan berikut dengan penjelasan mengenai saldo tabungan. Hal ini tentunya sudah seharusnya kita pahami sebelum membuka rekening di bank. Jangan sampai, setelah membuka rekening tabungan di bank, kita menjadi bingung perihal istilah-istilah penting dalam buku tabungan seperti yang telah dijelaskan.

Leave a Comment