Apa itu treynor ratio? Sebelum memilih produk reksa dana, investor perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja reksa dana terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar investor bisa mendapatkan return yang optimal sesuai dengan profil risiko investasi-nya.
Misalnya saja, ketika pasar sedang bullish maka Anda perlu memprioritaskan untuk membeli reksa dana saham terlebih dahulu, baru kemudian reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan terakhir reksa dana pasar uang. Sebaliknya, apabila pasar sedang bearish maka investor perlu memprioritaskan reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan terakhir reksa dana saham.
Nah, setelah memilih jenis reksa dana yang cocok, maka investor dapat memilih produk reksa dana yang memiliki performance terbaik di kelasnya. Salah satu cara untuk memilih produk reksa dana adalah dengan menggunakan indikator Treynor Ratio.
Apa itu Treynor Ratio?
Treynor Ratio adalah perbandingan antara return portfolio reksadana dibandingkan dengan risiko investasi-nya. Treynor Ratio sangat mirip dengan Sharpe Ratio. Perbedaannya hanyalah risiko yang digunakan dalam rumus perhitungan. Treynor Ratio menggunakan risiko sistemik (resiko pasar) saja.
Rumus Treynor Ratio
Secara matematis, rumus Treynor Ratio dapat dijabarkan sebagai berikut:
Berdasarkan formula di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Treynor Ratio, maka kinerja reksadana semakin baik.
Manfaat Treynor Ratio
Pada hakikatnya, Treynor Ratio sangat bermanfaat untuk mengukur keberhasilan manajer investasi dalam mengelola reksadana-nya. Berdasarkan rumus Treynor Ratio memberikan gambaran kepekaan return portfolio terhadap risiko yang melekat pada portfolio.
Hal ini sangat berguna untuk memberikan kesadaran kepada investor bahwa diversifikasi tidak dapat menghapus seluruh risiko akibat investasi.
Kesimpulan
Treynor Ratio adalah ukuran tingkat return terhadap risiko. Semakin tinggi Treynor Ratio menunjukkan bahwa kinerja reksadana tersebut semakin baik.