Dampak Positif & Negatif Inflasi bagi Ekonomi

Beberapa waktu ini, saya sedang membahas salah satu topik ekonomi yang menarik, yaitu inflasi. Rasanya istilah ini sudah seringkali Anda dengar di berita dan media sosial.

Lalu … apa itu inflasi? Secara sederhana inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Sebagai contoh harga beras yang meningkat dari Rp 5.000,- per kilogram menjadi Rp 6.000,- per kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus mengeluarkan uang yang lebih banyak daripada biasanya karena uang kita mengalami penyusutan nilai.

Itulah salah satu efek dari terjadinya inflasi.

Yang perlu kita sadari adalah bahwa inflasi tidak selalu memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Apabila pemerintah berhasil mengendalikan inflasi, maka akan memberikan dampak yang positif bagi ekonomi.

Baca juga : Cara pemerintah untuk mengatasi inflasi di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia.

Dampak Inflasi

1. Dampak inflasi terhadap pendapatan

Secara tidak langsung, inflasi dapat mengubah kekayaan masyarakat. Apabila pemerintah berhasil mengelola inflasi pada level yang ringan, maka inflasi dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Inflasi dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pinjaman lunak sehingga dapat menambah kapasitas produknya. Diharapkan laju pertumbuhan pendapatan lebih tinggi daripada laju inflasi.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap di sepangan tahun. Inflasi akan bersifat merugikan masyarakat karena mereka mendapatkan jumlah barang dan jasa yang lebih sedikit dibandingkan dengan biasanya. Oleh karena itu, seringkali kecaman muncul ketika pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga – harga kebutuhan pokok.

2. Dampak inflasi terhadap ekspor

Setiap negara memiliki tingkat inflasi yang berbeda – beda. Sebagai contoh, negara Mesir memiliki tingkat inflasi lebih dari 20% setiap tahunnya sedangkan tingkat inflasi di Indonesia hanya 5%.

Ketika inflasi suatu negara terlalu besar, maka daya saing ekspor barang menjadi berkurang. Hal itu terjadi karena harga bahan baku menjadi jauh lebih mahal.

Melanjutkan contoh di atas, apabila Indonesia dan Mesir sama – sama memproduksi beras dengan harga Rp 10.000,- pada tahun 2020. Maka pada tahun 2021, harga beras di Mesir adalah Rp 12.000,-, sedangkan harga berasi di Indonesia hanya Rp 10.500,-.

Dapat kita lihat bersama bahwa Mesir mengalami kerugian karena harga barang yang terlalu mahal sehingga sulit untuk melakukan ekspor.

3. Dampak terhadap minat orang berinvestasi

Apabila Anda menabung di Bank, maka Anda akan mendapatkan bunga. Pada kenyataannya, jumlah bunga yang Anda terima itu tetap, tetapi nilainya berkurang karena inflasi.

Apabila Anda menabung di bank dan mendapatkan bunga 5% setahun, sedangkan tingkat inflasi di Indonesia juga mencapai 5%. Berarti kekayaan Anda tidak bertambah. Oleh karena itu, carilah investasi yang memberikan return lebih tinggi daripada laju inflasi.

Salah satu rekomendasi instrument investasi adalah saham. Anda dapat mengenal apa itu saham di pelajarsaham.com.

4. Dampak terhadap harga barang pokok

Kita tidak dapat memperkirakan laju inflasi dengan akurat karena terlalu banyak faktor yang mempengaruhinya. Hal ini kemudian menyebabkan penetapan harga barang pokok dan harga jual juga menjadi tidak akurat.

Itulah dampak inflasi bagi perekonomian masyarakat. Seringkali inflasi memberikan dampak yang buruk bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menghadapi inflasi adalah dengan mencari pendapatan tambahan. Anda dapat membaca peluang bisnis tanpa modal di tahun 2020. Semoga sukses!

Leave a Comment