Cara mengatasi inflasi – Secara umum, definisi inflasi adalah penurunan daya beli masyarakat karena penurunan nilai mata uang atau karena meningkatnya harga sekelompok barang dan jasa dalam periode waktu tertentu. Walaupun begitu, tidak semua kenaikan harga dapat disebut dengan inflasi. Contohnya peningkatan harga kebutuhan pokok menjelang masa lebaran. Hal ini dikarenakan setelah masa lebaran, harga kebutuhan pokok tersebut akan turun kembali.
Inflasi merupakan suatu kondisi ekonomi yang wajar bagi negara – negara berkembang. Berdasarkan catatan, terdapat beberapa faktor penyebab inflasi seperti peningkatan harga bahan baku dan atau tenaga kerja sehingga biaya produksi semakin meningkat. Pemerintah Indonesia dapat mengendalikan inflasi dengan mengeluarkan kebijakan yang tepat. Terdapat 3 cara mengatasi inflasi yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan lainnya.
Baca juga : Apa itu inflasi
3 Cara Mengatasi Inflasi
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan salah satu langkah mengatasi inflasi yang sering ditempuh pemerintah. Hal ini lantaran kebijakan ini lebih cepat diimplementasikan karena berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran dari pemerintah sendiri. Penerapan kebijakan fiskal oleh pemerintah adalah sebagai berikut:
a. Menekan Pengeluaran
Salah satu faktor penyebab inflasi adalah ketersediaan barang dan jasa yang jauh lebih kecil daripada permintaan. Pemerintah sebagai salah satu konsumen terbesar dapat menekan inflasi dengan cara mengurangi belanja negara. Di sisi lain, pemerintah juga merupakan pendorong ekonomi karena anggaran belanja tersebut akan terserap seluruhnya oleh masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan ini perlu diimplementasikan dengan hati – hari supaya perekonomian Indonesia bisa terus berkembang.
b. Menaikkan Tarif Pajak
Menaikkan tarif pajak dapat menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengendalikan inflasi. Kenaikan tarif ini diharapkan dapat mengurangi tingkat konsumsi dari masyarakat sehingga membatasi permintaan terhadap barang dan jasa.
Kebijakan Moneter
Selain kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengambil kebijakan moneter untuk menjaga kestabilan ekonomi negara Indonesia. Kebijakan moneter adalah seperangkat kebijakan ekonomi yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatur pasokan uang dalam perekonomian suatu negara. Kebijakan ini merupakan diskresi dari Bank Indonesia sebagai lembaga yang independent dan bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah Indonesia. Bentuk implementasi kebijakan moneter tersebut adalah :
a. Mengatur Giro Wajib Minimum
Bank Indonesia (BI) mengatur jumlah giro wajib minimum (gwm) yang harus dikelola oleh perbankan seperti Bank Mandiri, BCA, dan BNI. Definisi dari giro wajib minimum ini adalah jumlah dana pihak ketiga yang wajib dipeliharan oleh bank komersial setiap harinya.
Baca juga : Apa itu Giro Wajib Minimum Bagi Perbankan?
–
Saat ini, BI mewajibkan seluruh bank umum konvensional untuk menjaga GWM sebesar 6,5%. Dengan mengatur persentasi dari GWM ini, BI dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di pasaran.
Ketika BI menurunkan giro wajib minimum, maka perbankan akan memiliki stok uang tunai yang banyak untuk diberikan kepada nasabah. Dengan demikian, suplai uang ke masyarakat akan bertambah dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
b. Mengatur Tingkat Suku Bunga
BI juga dapat mengelola tingkat suku bunga sebagai langkah untuk mengatasi inflasi di Indonesia. Apabila BI menaikkan tingkat suku bunga, maka masyarakat akan gemar menabung dan malas untuk meminjam uang dari bank. Dengan demikian, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat akan turun dan inflasi dapat ditekan.
Apabila BI menurunkan tingkat suku bunga, maka masyarakat akan malas menabung dan mungkin banyak yang akan mencairkan kredit pinjaman karena bunga yang rendah. Oleh karena itu, jumlah uang yang beredar di masyarakat akan meningkat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan terjadinya inflasi.
c. Operasi Pasar Terbuka
Salah satu cara pemerintah untuk mengatur peredaran uang di masyarakat adalah kebijakan operasi pasar terbuka. Pemerintah dapat mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menjual surat berharga, seperti Sukuk Ritel (SR) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Ketika masyarakat membeli instrument investasi ini, maka jumlah uang yang beredar akan berkurang dan menurunkan tingkat inflasi di negara Indonesia.
Kebijakan Lainnya
Di samping kedua jenis kebijakan di atas (kebijakan moneter dan kebijakan fiskal), pemerintah memiliki cara lain untuk mengatasi inflasi. Berikut adalah beberapa kebijakan lain yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia.
a. Menetapkan Harga Maksimum
Pemerintah dapat menetapkan harga jual maksimum untuk beberapa jenis barang, terutama barang – barang yang secara rutin dikonsumsi oleh masyarakat. Penetapan harga ini harus juga melihat kepentingan produsen sehingga mengurangi kemungkinan praktik pasar gelap.
b. Meningkatkan Produksi dan Jumlah Barang
Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada para produsen untuk memproduksi kelompok barang tertentu. Tujuannya tentu saja untuk menambah jumlah barang yang beredar di masyarakat dan memenuhi seluruh permintaan. Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan import barang dari luar seperti import daging sapi yang sering dilakukan menjelang hari raya. Dengan begitu, kestabilan harga daging sapi dapat terjaga.
Itulah beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi. Dengan memahami apa itu inflasi, faktor penyebab inflasi, dan cara mengatasi inflasi, maka Anda pasti sudah mendapatkan gambaran mengenai pentingnya untuk mengelola keuangan secara baik dan benar!
Oiya, Anda juga dapat menghubungi saya untuk belajar mengenai financial planning karena saya memiliki modul financial planning yang lengkap sehingga Anda dapat mempersiapkan masa depan keuangan Anda dengan lebih baik. Temukan info lebih lanjut mengenai saya dan modul perencanaan keuangan pribadi tersebut di sini. Gratis!